Terjemahan Bahasa

Kamis, 26 April 2012

HATI YANG BERANI

HAKIM-HAKIM 7:1-15
2 TIMOTIUS 1:7
“Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.”
Allah tidak pernah mau memakai orang yang pengecut. Ketika Gideon mengumpulkan 32.000 laki-laki untuk berperang, Allah memintanya untuk “serukanlah kepada rakyat itu, demikian: Siapa yang takut dan gentar, biarlah ia pulang, enyah dari pegunungan Gilead.” Lalu pulanglah dua puluh dua ribu orang dari rakyat itu dan tinggallah sepuluh ribu orang” (Hak. 7:3). Lalu Allah memintanya untuk menguji kebiasaan mereka ketika minum di sungai, dan akhirnya hanya tiga ratus orang yang terpilih, yang bukan saya memiliki hati yang berani, melainkan juga pikiran yang jernih.
Tuhan Yesus melayani dan menaati Bapa-Nya dengan berani hingga mati. Walaupun murid-murid Tuhan Yesus mengikut-Nya selama tiga setengah tahun, mendengar pengajaran-Nya secara langsung, menyaksikan karyanya yang ajaib, dan kuasa-Nya untuk menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan, namun ketika Tuhan Yesus ditangkap, semua murid-murid-Nya meninggalkan Dia, lari menyelamatkan diri, dan Petrus menyangkal Tuhan Yesus tiga kali! Tuhan Yesus mengetahui bahwa murid-murid-Nya memerlukan kuasa Roh Kudus supaya mereka bisa dengan setia bersaksi bagi Dia dan kebenaran Tuhan hingga mati. Maka Tuhan Yesus memerintahkan mereka “kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi” (Luk. 24:49) dan “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi” (Kis. 1:8). Setelah Roh Kudus menguasai mereka, mereka punya keberanian untuk memberitakan Kristus dan Injil-Nya dan berkata di hadapan para pemimpin Yahudi, “Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia” (Kis. 5:29). Puji Tuhan!
Sangatlah penting bagi kita untuk memiliki hati yang berani dan penuh kasih, pikiran yang jernih (dikendalikan diri sendiri dengan pertimbangan logis), dan tetap setia kepada Tuhan dan Firman-Nya hingga mati. Puji Tuhan untuk kasih karunianya yang cukup. “Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban” (2Tim. 1:7).

Tidak ada komentar: