MATIUS 25:1-13
LUKAS 21:36
“Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa.”
Ketika sepeda motor saya hilang, saya sangat menyesal bahwa saya tidak berhati-hati. Berbicara tentang hal rohani, Tuhan Yesus Kristus memerintahkan kita untuk berhati-hati, “Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah” (Mat. 26:41). “Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya” (Mat. 25:13). “Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satupun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku” (Why. 3:2).
Istilah bahasa Yunani untuk “hati-hati” dan “waspada” is grégoreuó, yang arti harafiahnya adalah bertahan tidak tidur. Dalam makna moral dan rohani, “itu menunjukkan satu kesadaran akan bahaya yang mengancam, dengan kesadaran penuh dan pikiran yang waspada, berusaha untuk tidak mengantuk, kurang iman maupun tingkah laku (Mat. 26:41). Ini menunjukkan kehati-hatian yang diperlukan untuk menghadapi rasa cemas yang diakibatkan rasa takut kehilangan keselamatan, kekuatiran atas keselamatan seseorang (Why. 3:2; 16:15). Ini berarti waspada dan berdoa menantikan saatnya Anak Manusia datang kembali. Kewaspadaan menunjukkan bahwa orang Kristen itu siaga untuk mempertahankan diri terhadap musuh rohani. Dia telah dipersiapkan dengan baik untuk segala perubahan mendadak dalam keadaannya, dan di atas segala sesuatu, agar persekutuannya dengan Allah di dalam doa tidak terganggu dan efektif”(Dr. Zodhiates).
Iblis menggunakan daya tarik atau godaan duniawi, dan juga rasa puas diri dan rasa percaya diri kita untuk mengaburkan mata kita. Sangat penting bagi kita untuk siaga dan waspada sehingga kita tidak jatuh dalam perangkap dan jerat Iblis, sehingga kita jangan sampai ditarik menjauh dari Allah dan Firman-Nya, jangan sampai kita kehilangan pahala kita, dan jangan sampai kita malu ketika Tuhan Yesus Kristus datang kembali.
LUKAS 21:36
“Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa.”
Ketika sepeda motor saya hilang, saya sangat menyesal bahwa saya tidak berhati-hati. Berbicara tentang hal rohani, Tuhan Yesus Kristus memerintahkan kita untuk berhati-hati, “Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah” (Mat. 26:41). “Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya” (Mat. 25:13). “Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satupun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku” (Why. 3:2).
Istilah bahasa Yunani untuk “hati-hati” dan “waspada” is grégoreuó, yang arti harafiahnya adalah bertahan tidak tidur. Dalam makna moral dan rohani, “itu menunjukkan satu kesadaran akan bahaya yang mengancam, dengan kesadaran penuh dan pikiran yang waspada, berusaha untuk tidak mengantuk, kurang iman maupun tingkah laku (Mat. 26:41). Ini menunjukkan kehati-hatian yang diperlukan untuk menghadapi rasa cemas yang diakibatkan rasa takut kehilangan keselamatan, kekuatiran atas keselamatan seseorang (Why. 3:2; 16:15). Ini berarti waspada dan berdoa menantikan saatnya Anak Manusia datang kembali. Kewaspadaan menunjukkan bahwa orang Kristen itu siaga untuk mempertahankan diri terhadap musuh rohani. Dia telah dipersiapkan dengan baik untuk segala perubahan mendadak dalam keadaannya, dan di atas segala sesuatu, agar persekutuannya dengan Allah di dalam doa tidak terganggu dan efektif”(Dr. Zodhiates).
Iblis menggunakan daya tarik atau godaan duniawi, dan juga rasa puas diri dan rasa percaya diri kita untuk mengaburkan mata kita. Sangat penting bagi kita untuk siaga dan waspada sehingga kita tidak jatuh dalam perangkap dan jerat Iblis, sehingga kita jangan sampai ditarik menjauh dari Allah dan Firman-Nya, jangan sampai kita kehilangan pahala kita, dan jangan sampai kita malu ketika Tuhan Yesus Kristus datang kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar