Terjemahan Bahasa

Kamis, 26 April 2012

HATI YANG PENUH HARAPAN

MAZMUR 71:1-16
1 TIMOTIUS 1:1

“Kristus Yesus, dasar pengharapan kita.”

Banyak orang yang merasa hidupnya tidak berarti lagi ketika apa yang mereka harapkan sudah tidak ada, atau pun orang yang mereka kasihi telah tiada. Sangat menyedihkan bahwa banyak orang yang akhirnya menjadi depresi dan putus asa. Banyak orang yang begitu berduka karena kehilangan orang yang mereka kasihi dan merasa “tidak mempunyai pengharapan” (1Tes. 4:13). Bagaimana dengan kita? Apa yang kita harapkan? Untuk siapakah kita hidup? Apakah kita berharap dan hidup bagi Allah dan Firman-Nya? “Dan sekarang, apakah yang kunanti-nantikan, ya Tuhan? Kepada-Mulah aku berharap” (Mzm. 39:7) dan “Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, kepercayaanku sejak masa muda, ya ALLAH” (Mzm. 71:5), dan “Aku menanti-nantikan TUHAN, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya” (Mzm. 130:5). Puji Tuhan! Apa pun yang terjadi pada kita, kita bisa memiliki damai dan diberkati sebab kita percaya dan berharap pada Allah kita, Tuhan yang mahakuasa dan berdaulat, serta Firman-Nya. “Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN” (Yer. 17:7).
Istilah Ibrani untuk “harapan” adalah tiqvah, kata ini muncul sebanyak 34 kali. Istilah Yunani untuk “harapan” adalah elpis, kata ini muncul sebanyak 54 kali. Untuk memiliki hati yang penuh harapan kepada Allah dan Firman-Nya, kita harus menjadi anak Allah, sebab jika tidak, maka kita “tanpa Kristus… tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia” (Ef. 2:12). Pertama-tama kita tidak boleh berharap kepada diri kita sendiri dan natur kita yang berdosa. Kita harus mengakui bahwa kita tersesat, dan kita tidak pernah bisa mengubah hati kita sendiri, tidak juga dengan perbuatan baik atau ritual keagamaan. Kemudian, kita harus datang dengan rendah hati kepada Tuhan Yesus Kristus dalam pertobatan, berseru memohon keselamatan, penebusan, dan pembebasan-Nya, dan mengundang Dia untuk memerintah di dalam hati kita sebagai Raja dan Tuhan kita. “…Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan” (Kol. 1:27). Tuhan akan memenuhi kita dengan pengharapannya yang hidup dengan kuasa Roh Kudus. “Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan” (Rm. 15:13). Kemudian, kita bisa berharap kepada Tuhan dalam segala hal.

Tidak ada komentar: