Terjemahan Bahasa

Kamis, 26 April 2012

HATI YANG BERHIKMAT

YAKOBUS 3:13-18
YESAYA 11:2
“…roh hikmat dan pengertian…”
Sungguh penting bagi kita untuk memiliki hikmat sejati dan ilahi dan berasal dari Allah sehingga kita bisa mengenal Dia dan kebenaran-Nya dan mengaplikasikan kebenaran-Nya dalam kehidupan kita. “Beginilah firman TUHAN: “Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya, tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN” (Yer. 9:23-24). Bapa sorgawi akan bersukacita jika kita memiliki hati yang bijaksana. “Hai anakku, jika hatimu bijak, hatiku juga bersukacita” (Ams. 23:15).
Hanya Allah dan Firman-Nya yang berhikmat. Inilah sumber hikmat sejati kita. “Dengan hikmat TUHAN telah meletakkan dasar bumi, dengan pengertian ditetapkan-Nya langit” (Ams. 3:19, band. Yer. 51:15; Dan. 2:20; Rm. 11:33), dan “Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus” (2Tim. 3:15). Tuhan Yesus Kristus adalah “kekuatan Allah dan hikmat Allah… Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita” (1Kor. 1:24, 30). Roh Kudus adalah “roh hikmat dan pengertian” (Yes. 11:2), dan “Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar” (Ef. 1:17).
Mengetahui bahwa Allah adalah sumber hikmat ilahi, kita harus dengan rendah hati mencari Allah dan Firman-Nya terlebih dahulu. Stefanus dipenuhi Roh Kudus. Musuh-musuhnya “tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara” (Kis. 6:10). Hikmat ilahi “pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik” (Yak. 3:17). Kita sangatlah memerlukan Roh Kudus dan hikmat-Nya!

Tidak ada komentar: